Plak dan Karang Gigi

Senyum2Plak Gigi

Permukaan gigi kita tidak pernah betul-betul bersih. Segera setelah kita sikat gigi pun, lapisan tipis (disebut biofilm) akan segera terbentuk, yang mengandung banyak sekali mikroorganisme baik maupun jahat, dan akan bergabung dengan sisa makanan yang kemudian disebut plak gigi.
Plak akan “matang” setelah 1-2 hari tanpa penyikatan gigi sama sekali, dan mengandung material organik seperti lemak, protein dan enzim serta material anorganik yaitu mineral terutama kalsium dan fosfor. Plak yang menumpuk dapat menyebabkan peradangan pada gusi, akibatnya gusi bengkak, warnanya merah terang, dan mudah berdarah. Kondisi ini juga dapat menyebabkan bau mulut karena plak akan diolah oleh bakteri dan menghasilkan senyawa sulfur yang menjadi sumber bau tak sedap.

Karang Gigi

Bila tidak dibersihkan secara optimal, mineral-mineral yang berasal dari plak, air liur dan makanan akan terdeposit di dalam plak sehingga lama kelamaan plak akan mengeras, itulah yang disebut karang gigi (dental calculus).  Komposisi dari calculus itu sendiri dapat berbeda-beda, bergantung dari konsentrasi kalsium dan fosfat yang terdapat dalam cairan mulut maupun yang didapat dari makanan/minuman, tingkat keasaman atau pH saliva, adanya ion-ion lain dalam air liur dan yang didapat dari makanan misalnya magnesium, dan masih banyak lagi. Calculus yang terjadi di permukaan gigi ini mirip dengan yang terjadi pada ginjal (batu ginjal) dan empedu. Plak yang menumpuk saja dapat menyebabkan bau mulut, apalagi karang gigi yang melekat di permukaan gigi.
Kebanyakan orang menganggap air liur sebagai sesuatu yang menjijikkan, namun keberadaannya di dalam rongga mulut sangat penting. Penurunan aliran air liur adalah salah satu hal yang mempercepat pembentukan karang gigi, apalagi kalau penyikatan gigi tidak optimal. Coba perhatikan saat Anda meludah, apakah air liur Anda kental, atau cair dan berbusa? Air liur sangat berperan untuk self-cleaning, dengan adanya air liur, sisa makanan dan plak yang terdapat di permukaan gigi akan terbilas secara mekanis namun hanya efektif pada daerah 2/3 mahkota gigi dan tidak pada daerah leher gigi. Oleh karena itu karang gigi paling banyak terbentuk di daerah leher gigi yaitu daerah mahkota gigi yang berbatasan dengan gusi, yang terlihat sebagai garis kekuningan atau kecoklatan.

Leave a comment